u go-blog

IF YOUR RELIGION DOESN'T CHANGE YOU,

THEN YOU SHOULD CHANGE YOUR RELIGION


Thursday, July 14, 2005

Krisis.... 

Sejak instruksi presiden (inpres) soal penghematan energi diberlakukan, siaran radio dan televisi berakhir pukul 01.00 WIB. Mereka baru mulai kembali siarannya pada pukul 05.00 WIB.
Logikanya, kalau pemerintah mau menghemat energi, kenapa tidak antara jam 19.00 - 22.00 saja semua stasiun tv dan radio menghentikan siarannya. Karena pada jam segitu adalah beban puncak pemakaian listrik.
Kalau siaran tv dihentikan pada jam 01.00 - 05.00 mungkin efeknya kecil sekali terhadap penghematan energi, karena hanya para penderita insomnia saja yang masih melakukan aktivitas pada jam segitu.

Kalau beberapa tahun yang lalu siaran tv sudah menghilang pada jam 12 malam, itu wajar. Karena pada waktu itu stasiun tv yang ada masih bisa dihitung dengan jari.
Program acara masing-masing tv masih terbatas karena mereka masih dalam proses belajar dan pengembangan diri.

Jika setiap permasalahan yang dihadapi bangsa ini diselesaikan dengan cara tambal sulam seperti diatas, tanpa adanya solusi yang menyeluruh, percayalah, bangsa ini tidak akan pernah bergerak maju.
Seperti permasalahan BBM belakangan ini. Kenapa kita masih mengalami kelangkaan BBM ? Padahal sumber daya minyak kita berlimpah-limpah (masih gak ya?). Karena pemerintah, khususnya Pertamina tidak mau mengolah minyak mentah menjadi BBM. Pertamina berpikiran, untuk membangun industri hilir, akan butuh modal yang sangat besar. Dari pada menanamkan modal buat membangun industri hilir, lebih baik kita membeli bahan bakar minyak jadi sajadari luar negeri. Tidak pernah terbayang oleh Pertamina harga minyak dunia akan melonjak sampai $ 60 per barrel yang biasanya hanya sekitar $ 40 per barrel. Artinya, pemerintah harus memberi subsidi yang lebih besar lagi.

Karena keterlambatan Departemen Keuangan membayar subsidi minyak ke Pertamina, belakangan sempat terjadi kelangkaan BBM di beberapa pom bensin, baik di Jakarta maupun di daerah. Hal ini menyebabkan kenaikan harga sembako. Efek domino.

Kalau Pertamina sebagai pemain tunggal tidak sanggup memenuhi kebutuhan minyak nasional, kenapa pemerintah tidak mengundang perusahaan swasta nasional sebagai pemain kedua dan ketiga untuk membangu industri hilirnya?
Agar bangsa ini tidak terlalu tergantung pada luar negeri yang dengan seenaknya mempermainkan nasib bangsa ini.

Begitu banyak persoalan yang dihadapi oleh bangsa ini yang butuh pemecahan secara menyeluruh, tidak sepotong-sepotong seperti sekarang ini.

Well Pak SBY, selamat bekerja keras deh.... Banyak persoalan yang harus anda selesaikan.






Post a Comment

[Top]