u go-blog

IF YOUR RELIGION DOESN'T CHANGE YOU,

THEN YOU SHOULD CHANGE YOUR RELIGION


Monday, August 01, 2005

Mereka juga punya hati dan harga diri 

Di salah satu meja di sebuah restoran, duduk seorang ibu dengan dengan dua orang anaknya. Anak pertama perempuan, berumur kira-kira 7 tahun, anak kedua laki-laki berumur kira-kira 5 tahun. Mereka terlihat sangat menikmati makanan yang ada didepan mereka.
Di meja lainnya duduk seorang mbak, pembantu mereka, sambil memandang ke arah tv dan sesekali melihat ke meja tempat si nyonya dan 2 orang anaknya yang sedang santap siang.

Harga makanan di resto ini berkisar antara 15 - 40 ribu rupiah. Harga minumannya antara 6-17 ribu rupiah. Tidak terlalu mahal bukan?
Dilihat dari penampilannya, si ibu pastilah dari golongan orang yang cukup berada (sesekali gak apa-apa kan "judge a book by it's cover"). Kenapa si ibu begitu tega untuk membiarkan si mbak-nya duduk sambil mamandangi dirinya dan anak-anaknya makan? Kenapa si ibu masih bisa menikmati makanannya diantara tatapan heran pengunjung resto lainnya?
Apakah harga makanan segitu terlalu berharga untuk diberikan kepada si mbak?

Karena tidak tahan dengan pemandangan seperti itu, seorang teman ingin membelikan mbak tersebut seporsi makanan atau segelas minuman.
"gue pengen beliin mbak itu makananan deh"
"gue juga, tapi kayaknya gak mungkin"
"kenapa?"
"iya kalo boleh ama si ibu itu, kalo dia tersinggung, ntar malah ribut lagi, malu kan"
"oiya ya"
"ntar kasian juga si mbak-nya, dirumah pasti dimarahin"
"tapi gue gak tega ngeliatnya"
"gue juga, tapi mo gimana lagi"
"kok ada ya orang yang kayak gitu?"
"apa siy yang gak ada didunia ini (ciee....sok bijak)"

Pemandangan seperti itu merupakan hal biasa dan sering terjadi. Di resto fast food yang harga makanannya cuma 10 ribu saja, masih banyak mbak-mbak yang hanya kebagian tugas menyuapkan makanan kepada anak-anak majikannya, sementara si nyonya dan tuan asyik makan.

Jangan hanya karena kita pikir kita lebih beruntung dari mereka (dari segi materi), kita berhak memperlakukan mereka dengan semena-mena.
Mereka juga manusia seperti kita, yang punya hati, rasa dan harga diri.
Bagaimana kalau hal tersebut terjadi pada diri kita, anak kita atau keluarga kita?

We never know what the future brings, it can happen to one of us, hopefully not.
Treat people properly as human being not a slave.



Donnaaa....!!!! pasang tagboard duonk!  


Gue juga sebel tuh sama orang-orang yang enak aja makan dan membiarkan si baby sitter atau pembantu nontonin mereka. Kalau emang ga mau beliin, ya ditinggal aja di rumah gimana? Gak usah diajak gitu...  


Ya, gue setuju banget ama elo.
Gue paling bete ngeliat ada kejadian gitu. Kesannya, mentang2 mereka miskin
mereka dianggap gak selevel.

Duhhhhhh.. gemess!!!  


so let's make poverty history guys....  


Post a Comment

[Top]